Rabu, 19 November 2008

pengertian bahasa jurnalistik

Bahasa adalah sejarah/peluru
komunikasi massa adalah komunikasi tertinggi/komunikasi melalui media massa

Bahasa Jurnalis :
:: Sederhana
:: Padat
:: Hemat
:: Singkat
:: Umum

Penulisan Gabungan Kata

Penulisan gabungan kata istilah khusus
Gabungan kata istilah khusus yang harus ditulis dengan tanda hubung
Contoh :
anak-istri saya
ibu-bapak kami

Penulisan gabungan kata serangkai
Contoh :
1. Olahraga
2. Kacamata ( mesti digabung ) sebab sebagai contoh “kacamata”
3. saputangan bila ditulis kaca-mata, nanti disangkanya matanya
4. sekalipun memiliki kaca

5. sapu lidi (penulisan dipisah) sebab pada kata sapu, terdapat nama sapu injuk juga selain sapu lidi

Penulisan Partikel

Yaitu pada sebuah kata yang tidak memiliki makna, namun bila menempel pada kata lain, maka akan menjadi bermakna atau memiliki arti.
Contoh :
* kah (diberi kata) ada Y adakah?
Menjadi
* lah (diberi kata) baca Y bacalah!
Menjadi

a. Penulisan partikel pun
* Partikel pun yang harus ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Contoh :
apa pun
kapan pun
di mana pun
sepuluh kali pun
* Partikel pun yang harus ditulis menyatu dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh :
adapun
andaipun
ataupun
bagaimanapun biarpun meskipun
walaupun dll.

b. Penulisan partikel per
Contoh :
satu per satu
Rp 7.500 per helai

Perbedaan Penulisan Akronim dan Singkatan

SINGKATAN
yaitu tersusun dari hufuf-huruf awal
Contoh :
TNI singkatan dari Tentara Negara Indonesia
KB singkatan dari Kampungan Banget

AKRONIM
Yaitu singkatan yang disusun dari penggalan kata, baik awal, tengah atau akhir kata
Contoh :
Miras singkatan dari Minuman keras
Mirdog singkatan dari Mie campur endog

EYD( Ejaan Yang Disempurnakan) adalah pedoman baku dalam bahasa indonesia. dalam penulisan pun harus memakai EYD.

Penulisan Huruf kapital :

  1. jabatan tidak di ikuti nama orang. bila di ikuti nama orang huruf pertama besar,bila tidak nama orang atau tempat maka hurup pertama kecil.

  2. huruf pertama nama bangsa; seperti Indonsia,England dst.

  3. Nama geografi sebagai nama jenis.

  4. setiap unsur bentuk ulang sempurna.

  5. penulisan kata depan dan kata sambung.

penulisan huruf miring :

  1. penulisan nama buku,

  2. penulisan penegasan kata( bahasa asing,bahasa daerah)

  3. penulisan kata ilmiah.

penulisan kata turunan :

  1. Gabungan kata dapat awalan,akhiran. seperti Bertepuk tangan, dilipatgandakan.

untuk penulisan gabungan kata di pakai untuk gabungan kata istilah khusus seperti kata orangtua penulisanya harus di gabung.

Nopember 8, 2008
Kategori: bahasa jurnalistik . Yang berkaitan: Add new tag, EYD, Huruf kapital, Miring, turunan . Penulis: cintabunderan . Komentar: Tidak ada Komentar

sepuluh Pedoman Bahasa Jurnalistik :

1. Wartawan hendaknya secara konsekuen menaati EYD ( Ejaan Yang Di sempurnakan),kenapa hendaknya,untuk memaklumi kesalahan wartawan itu sendiri yang di sebabkan oleh deadline.style book adalah pedoman gaya penulisan dari setiap media

2. Wartawan hendaknya membatasi diri dalam singkatan & akronim,minimal menyebutkan sekali arti dari akronim atau singkatan.
3. Wartawan hendaknya tidak menghilangkan imbuhan, bentuk awal atau prefiks,terkecuali untuk penulisan judul. contoh : Bus Hantam Kereta api,tapi dalam isi berita di tulis bus menghantam kereta api.

4. Hendaknya menulis dengan kalimat-kalimat pendek,tapi tetap harus logis dan lengkap.
contoh :
Di dalam film ini akan mengisahkan sisi gelap dan hal-hal yang menyentuh (kalimat yang
tidak logis)
seharusnya :
Film ini mengisahkan sisi gelap dan hal-hal yang menyentuh

5. Hendaknya menjauhkan diri dari ungkapan klise
daftar kata-kata yang “haram” digunakan oleh wartawan :
.: Sementara itu
.: Dapat ditambahkan
.: Perlu diketahui
.: Dalam rangka

6. Hendaknya menghilangkan kata mubazir (apabila di ikuti dengan keterangan waktu)
seperti:
.: Adalah
.: Telah
.: Untuk
.: Dari
.: Bahwa

7. Hendaknya mendisiplinkan pikiran agar tidak campur antara pasif dengan aktif.bila kalimat pertama aktif kalimat berikutnya harus aktif,harus di ingat hindari kalimat pasif.

8. Menghindari kata-kata asing dan istilah-istilah yang terlalu teknis ilmiah,meskipun menggunakan istilah asing harus di jelaskan.

9. wartawan Hendaknya menaati kaidah tata bahasa

10.Wartawan Hendaknya sadar bahwa jurnalistik spesifik dan komunikatif.

Posisi bahasa jurnalistik

Dalam terminologi sosial,posisi dapat di artikan status. posisi bahasa jurnalistik sangat strategis,dan sangat berkaitan dengan peran.

posisi bahasa jurnalistik :

  1. sebagai alat komunikasi media.

  2. sebagai lab bahasa bagi masyarakat.maksudnya untuk menjadi trensetter di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari,seperti ungkapan “tak” yang berasal dari kata tidak,”takkan” asal kata dari tidak akan. namun masyarakat sendiri tidak menentang karena pengaruh media yang sangat besar.

  3. sub sistem dari bahasa indonesia. tetap harus mengacu dan merujuk pada bahasa indonesia tapi ada pengecualian,seperti dalam judul boleh pakai kata dasar, contoh “Persib bantai Persija” kata bantai asal dari kata membantai.

bahasa jurnalistik

Daftar ini disusun menurut urutan abjad. Kata pertama adalah kata baku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kecuali ada keterangan lain, dan dianjurkan digunakan. Sedangkan kata-kata selanjutnya adalah variasi ejaan lain yang kadang-kadang juga digunakan. Bingung? Gunakan ejaan pertama. Itu yang baku dan sesuai kaidah KBBI:

1. aktif, aktip
2. aktivitas, aktifitas
3. al Quran, alquran
4. analisis, analisa
5. Anda, anda

6. apotek, apotik (ingat: apoteker, bukan apotiker)
7. asas, azas
8. atlet, atlit (ingat: atletik, bukan atlitik)
9. bus, bis
10. besok, esok

11. diagnosis, diagnosa
12. ekstrem, ekstrim
13. embus, hembus
14. Februari, Pebruari
15. frekuensi, frekwensi

16. foto, Photo
17. gladi, geladi
18. hierarki, hirarki
19. hipnosis (nomina), menghipnosis (verba), hipnotis (adjektiva)
20. ibu kota, ibukota

21. ijazah, ijasah
22. imbau, himbau
23. indera, indra
24. indragiri, inderagiri
25. istri, isteri

26. izin, ijin
27. jadwal, jadual
28. jenderal, jendral
29. Jumat, Jum’at
30. kanker, kangker

31. karier, karir
32. Katolik, Katholik
33. kendaraan, kenderaan
34. komoditi, komoditas [2]
35. komplet, komplit

36. konkret, konkrit, kongkrit
37. kosa kata, kosakata
38. kualitas, kwalitas, kwalitet [2]
39. kuantitas, kwantitas [2]
40. kuitansi, kwitansi

41. kuno, kuna [3]
42. lokakarya, loka karya
43. maaf, ma’af
44. makhluk, mahluk, mahkluk (salah satu yang paling sering salah)
45. mazhab, mahzab

46. metode, metoda
47. mungkir, pungkir (Ingat!)
48. nakhoda, nahkoda, nakoda
49. narasumber, nara sumber (berlaku juga untuk kata belakang lain)
50. nasihat, nasehat

51. negatif, negatip (juga kata-kata lainnya yang serupa)
52. November, Nopember
53. objek, obyek
54. objektif, obyektif/p
55. olahraga, olah raga

56. orang tua, orangtua
57. paham, faham
58. persen, prosen
59. pelepasan, penglepasan
60. penglihatan, pelihatan; pengecualian

61. permukiman, pemukiman
62. perumahan, pengrumahan; baik untuk arti housing maupun PHK
63. pikir, fikir
64. Prancis, Perancis [4]
65. praktik, praktek (Ingat: praktikum, bukan praktekum)

66. provinsi, propinsi
67. putra, putera
68. putri, puteri
69. realitas, realita
70. risiko, resiko

71. saksama, seksama (Ingat!)
72. samudra, samudera
73. sangsi (=ragu-ragu), sanksi (=konsekuensi atas perilaku yang tidak benar, salah)
74. saraf, syaraf
75. sarat (=penuh), syarat (=kondisi yang harus dipenuhi)

76. sekretaris, sekertaris
77. sekuriti, sekuritas [2]
78. segitiga, segi tiga
79. selebritas, selebriti
80. sepak bola, sepakbola

81. silakan, silahkan (Ingat!)
82. sintesis, sintesa
83. sistem, sistim
84. sorga, surga, syurga
85. subjek, subyek

86. subjektif, subyektif/p
87. Sumatra, Sumatera
88. standar, standard
89. standardisasi, standarisasi [5]
90. tanda tangan, tandatangan

91. tahta, takhta
92. teknik, tehnik
93. telepon, tel(f/p)on, telefon, tilpon
94. teoretis, teoritis (diserap dari: theoretical)
95. terampil, trampil

96. ubah (=mengganti), rubah (=serigala) — sepertinya kedua-duanya berlaku
97. utang, hutang (Ingat: piutang, bukan pihutang)
98. wali kota, walikota
99. Yogyakarta, Jogjakarta
100. zaman, jaman

Kata-kata mubazir yang sering digunakan wartawan :

  1. Adalah
  2. Telah
  3. Untuk
  4. Akan
  5. Dari
  6. Bahwa
  7. Sementara itu
  8. Dapat ditambahkan
  9. Perlu diketahui
  10. Dalam rangka

Daftar ini disusun menurut urutan abjad. Kata pertama adalah kata baku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kecuali ada keterangan lain, dan dianjurkan digunakan. Sedangkan kata-kata selanjutnya adalah variasi ejaan lain yang kadang-kadang juga digunakan. Bingung? Gunakan ejaan pertama. Itu yang baku dan sesuai kaidah KBBI:

1. aktif, aktip
2. aktivitas, aktifitas
3. al Quran, alquran
4. analisis, analisa
5. Anda, anda

6. apotek, apotik (ingat: apoteker, bukan apotiker)
7. asas, azas
8. atlet, atlit (ingat: atletik, bukan atlitik)
9. bus, bis
10. besok, esok

11. diagnosis, diagnosa
12. ekstrem, ekstrim
13. embus, hembus
14. Februari, Pebruari
15. frekuensi, frekwensi

16. foto, Photo
17. gladi, geladi
18. hierarki, hirarki
19. hipnosis (nomina), menghipnosis (verba), hipnotis (adjektiva)
20. ibu kota, ibukota

21. ijazah, ijasah
22. imbau, himbau
23. indera, indra
24. indragiri, inderagiri
25. istri, isteri

26. izin, ijin
27. jadwal, jadual
28. jenderal, jendral
29. Jumat, Jum’at
30. kanker, kangker

31. karier, karir
32. Katolik, Katholik
33. kendaraan, kenderaan
34. komoditi, komoditas [2]
35. komplet, komplit

36. konkret, konkrit, kongkrit
37. kosa kata, kosakata
38. kualitas, kwalitas, kwalitet [2]
39. kuantitas, kwantitas [2]
40. kuitansi, kwitansi

41. kuno, kuna [3]
42. lokakarya, loka karya
43. maaf, ma’af
44. makhluk, mahluk, mahkluk (salah satu yang paling sering salah)
45. mazhab, mahzab

46. metode, metoda
47. mungkir, pungkir (Ingat!)
48. nakhoda, nahkoda, nakoda
49. narasumber, nara sumber (berlaku juga untuk kata belakang lain)
50. nasihat, nasehat

51. negatif, negatip (juga kata-kata lainnya yang serupa)
52. November, Nopember
53. objek, obyek
54. objektif, obyektif/p
55. olahraga, olah raga

56. orang tua, orangtua
57. paham, faham
58. persen, prosen
59. pelepasan, penglepasan
60. penglihatan, pelihatan; pengecualian

61. permukiman, pemukiman
62. perumahan, pengrumahan; baik untuk arti housing maupun PHK
63. pikir, fikir
64. Prancis, Perancis [4]
65. praktik, praktek (Ingat: praktikum, bukan praktekum)

66. provinsi, propinsi
67. putra, putera
68. putri, puteri
69. realitas, realita
70. risiko, resiko

71. saksama, seksama (Ingat!)
72. samudra, samudera
73. sangsi (=ragu-ragu), sanksi (=konsekuensi atas perilaku yang tidak benar, salah)
74. saraf, syaraf
75. sarat (=penuh), syarat (=kondisi yang harus dipenuhi)

76. sekretaris, sekertaris
77. sekuriti, sekuritas [2]
78. segitiga, segi tiga
79. selebritas, selebriti
80. sepak bola, sepakbola

81. silakan, silahkan (Ingat!)
82. sintesis, sintesa
83. sistem, sistim
84. sorga, surga, syurga
85. subjek, subyek

86. subjektif, subyektif/p
87. Sumatra, Sumatera
88. standar, standard
89. standardisasi, standarisasi [5]
90. tanda tangan, tandatangan

91. tahta, takhta
92. teknik, tehnik
93. telepon, tel(f/p)on, telefon, tilpon
94. teoretis, teoritis (diserap dari: theoretical)
95. terampil, trampil

96. ubah (=mengganti), rubah (=serigala) — sepertinya kedua-duanya berlaku
97. utang, hutang (Ingat: piutang, bukan pihutang)
98. wali kota, walikota
99. Yogyakarta, Jogjakarta
100. zaman, jaman

Kata-kata mubazir yang sering digunakan wartawan :

  1. Adalah
  2. Telah
  3. Untuk
  4. Akan
  5. Dari
  6. Bahwa
  7. Sementara itu
  8. Dapat ditambahkan
  9. Perlu diketahui
  10. Dalam rangka

resume tugas bahasa jurnalistik

Pertemuan 1#

Dalam pertemuan pertama saya di mata kuliah Bahasa Jurnalistik saya tentunya terjadi interaksi awal antara kang Romel dengan mahasiswanya. Kesan pertama begitu pikaseurieun. Selanjutnya kumaha eungke.


Di pertemuan pertama selain perkenalan tentunya ngomongin aturan/kontrak kuliah. Yach, rutinitas di awal kuliah lah. Setelah beberapa waktu “heuruey” sambil perkenalan, kemudian kang Romel membeberkan apa saja bahasan yang akan di bahas di masa perkuliahan.

  1. Penegrtian Bahasa Jurnalistik
  2. Posisi Bahasa Jurnalistik dalam kontek bahasa yang ada
  3. Alasan pemakaian Bahasa Jurnalistik
  4. E.Y.D
  5. Penyimpangan Bahasa Jurnalistik
  6. Karakter Bahasa
  7. Prinsip Penulisan
  8. Prinsip Penulisan kalimat
  9. Prinsip Penulisan Paragraf
  10. Diksi atau pilihan kata
  11. Bahasa Jurnalistik cetak
  12. Bahasa Jurnalisti Media TV
  13. Bahasa Jurnalistik Online
  14. Analisis Bahasa Jurnalitik dalam kejurnalistikan
  15. Style book dan kebijakan redaksi

·

Pertemuan 2#

Dipertemuan kedua tadi, seperti biasa kang Romel terus aja nyanyi “teu tararuguh”. Dibilang enak, ga juga. Di bilang ga enak, dia dosen saya. Ya saya ikhlas aja ngedengerin nyanyiannya. Ga jelek-jelek bgt ko. Ampir mirip Afghan. Hahah. Tapi seru ko.

Dipertemuan kali ini saya berhasil ngambil beberapa inti sari dari semua hal yang kang Romel jelaskan. Dalam pertemuan itu dibahas tentang pengertian bahasa jurnalistik itu sendiri. Menurutnya Bahasa jurnalisti adalah gaya bahasa yang digunakan wartawan untuk menulis berita.

Sifat-sifat bahasa jurnalistik itu sendiri adalah komunikatif dan spesifik, bermakna tunggal tidak basa-basi,dan langsung to the point.

Dalam pertemuan ini, kang romel banyak mengenalkan bahasa atau kata-kata yang sering salah di gunakan oleh wartawan. Dalam situsnya terdapat 100 kata. Tapi kang Romel di pertemuan kali ini hanya menerangkan beberapa kata saja seperti “himbau” yang semestinya “imbau”.

*Pertemuan 3#

Pertemuan kali ini merupakan pertemuan terakhir menjelang Lebaran euy. Jadi rad semangatlah sikit. Hari ini ngebahas tentang alasan penggunaan bahasa Jurnalitik. Dijelaskan menggapa kita perlu menggunakan bahasa jurnalitik karena ada 3 faktor:

  1. Karena keterbatasan ruang dan waktu
  2. Karena kepentingan kondisi pembaca karena pembaca di asumsikan hanya memiliki waktu sebentar
  3. Dalam rangka penyesuaian terhadap heterogenita masyarakat.

*Pertemuan 4#

Di pertemuan ke 4, kita berhalal bihalal dulu lah sebelum melanjutkan perkuliahan. Hari itu kang Romel ngebahas tebtang Posisi Bahasa jurnalitik itu sendiri.

Dijelaskan bahwa secara umum posisi bahasa jurnalistik straregi karena BJ menjadi bahasa khusus bagi kalangan media, dan Nj dijadikan lab bahasa dalam hal penggunaan bahasa secar keseluruhan. Sehinggga menjadi trend setter. BJ pun merupakan subsistem dari bahasa Indonesia. Sehingga BJ ga bisa di sejajarkan dengan bahasa Indonesia.

Posisi wartawan sebagai komunikator menjadikan BJ menjadi sangat penting karena komunikasi kadang-kadang berjalan satu arah. Sehingga wartawan harus komunikatif

resume pertemuan ke 6 (bahasa jurnalistik)

Kebijakan Redaksi secara umum adalah aturan, rincian, gaya, pedoman, atau tatacarapenulisan atau penyajian dalam sebuah media. Tentunya didasarkan pula pada EYD. Bahasa Jurnalistik dan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Dalam pertemuan ini dibahas pula tentang gaya buku dari setiap media. Dapat dicontohkan Pikiran Rakyat dan Kompas. Di PR penulisan singkatan selalu diakhiri oleh titik. Sedangkan Kompas tidak menggunakan titik.

Ejaan :

* di yang diikuti kata kerja disatukan, contoh disebarluaskan

* di yang diikuti kata tempat dipisahkan, contoh di sana

* penulisan kata pada hanya untuk menunjukan waktu, contoh pada pukul tiga

* pun, penulisan pun dipisahkan, kecuali jika sebuah rangkaian kata seperti meskipun, dia pun

* penulisan kata tidak di awal kalimat

Selasa, 23 September 2008

untukmu sahabat

kau bagaikan salju yang turun dari langit dan turun kebumi,lalu salju itu terpecah menjadi butiran2 kecil dan menyatu dengan butiran2 lainya.
aku akan relakan butiran2 kecil itu terpecah dan menyatu dengan yng lainya,tp takkan ku relakan bila kau terpecah dan kemudian binasa.
krna aku akan menjadikamu butiran2 yng kokoh dan abadi dengan kasih sayang yng tulus dan putih.

anggaplah aku seperti makanan,dimana kau merasa lapar maka aku akan siap untuk kau makan dan jika kau kenyang aku siap menunggu untuk kau makan.

haruskah PERS binasa???

PERS dalam arti luas atau banyak yng orang kenal PERS adalah media masa.
secara yuridis formal,seperti yang dinyatakan dalam pasal 1 ayat(1) UU pokok PERS no.40/1999,PERS adalah lembaga sosial wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi,mencari,memperoleh,memiliki,menyimpan,mengolah,dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan,suara,gambar,suara dan gambar,serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainya dengan menggunakan media cetak,media elektronik,dan segala jenis saluran yng tersedia.

di indonesia PERS seakan2 tdak di hargai,padahal jasa PERS bwt masyarakat dan negara sangat berpengaruh.tp knp PERS di indonesia bnyk yng menuntut???ya...saya jg tdak menyalahkan masyarakat ato sbuah perusahaan untk menuntut PERS klo ternyata PERS yang salah"??tp yng skrng banyak terjadi PERS dituntut krna sebuah media mengangkat dan mempublikasikan tentang kejanggalan2 yang ada di sbuah perusahaan atau instalasi2 lainya.
Bagaimana jadinya klo di indonesia ga ada PERS??
saya rasa indonesia akan jd hampa...!!!!

CARA MEMBUAT FILM INDIE


Membuat Film Dokumenter / Film Indie

Dalam membuat film dokumenter yang kita rekam harus berdasarakan fakta yang ada. Jadi film dokumenter adalah suata film yang mengandung fakta dan subjektivitas pembuatnya. Artinya apa yang kita rekam memang berdasarkan fakta yang ada, namun dalam penyajiannya kita juga memasukkan pemikiran-pemikiran kita.

Dalam membuat film dokumenter ada langkah-langkah dan kiat bagaimana film yang kita produksi disenangi oleh penonton dan tidak memakan biaya yang besar saat memproduksinya.. Langkah yang harus kita tempuh dalam membuat film dokumenter adalah pertama, menentukan ide. Ide dalam membuat film dokumenter tidaklah harus pergi jauh-jauh dan memusingkan karena ide ini bisa timbul dimana saja seperti di sekeliling kita, di pinggir jalan, dan kadang ide yang kita anggap biasa ini yang menjadi sebuah ide yang menarik dan bagus diproduksi. Jadi mulailah kita untuk bepfikir supaya peka terhadap kejadian yang terjadi.

Kedua, menuliskan film statement. Film statement yaitu penulisan ide yang sudah ke kertas, sebagai panduan kita dilapangan saat pengambilan Angel. Jadi pada langkah kedua ini kita harus menyelesaikan skenario film dan memperbanyak referensi sehingga film yang kita buat telah kita kuasai seluk-beluknya.

Ketiga, membuat treatment atau outline. Outline disebut juga script dalam bahasa teknisnya. Script adalah cerita rekaan tentang film yang kita buat. script juga suatu gambar kerja keseluruhan kita dalam memproduksi film, jadi kerja kita akan lebih terarah. Ada beberapa fungsi script. Pertama script adalah alat struktural dan organizing yang dapat dijadikan referensi dan guide bagi semua orang yang terlibat. Jadi, dengan script kamu dapat mengkomunikasikan ide film ke seluruh crew produksi. Oleh karena itu script harus jelas dan imajinatif. Kedua, script penting untuk kerja kameramen karena dengan membaca script kameramen akan menangkap mood peristiwa ataupun masalah teknis yang berhubungan dengan kerjanya kameramen. Ketiga, script juga menjadi dasar kerja bagian produksi, karena dengan membaca script dapat diketahui kebutuhan dan yang kita butuhkan untuk memproduksi film. Keempat, script juga menjadi guide bagi editor karena dengan script kita bisa memperlihatkan struktur flim kita yang kita buat. Kelima, dengan script kita akan tahu siapa saja yang akan kita wawancarai dan kita butuhkan sebagai narasumber.

Keempat, mencatat shooting. Dalam langkah keempat ini ada dua yang harus kita catat yaitu shooting list dan shooting schedule. Shooting list yaitu catatan yang berisi perkiraan apa saja gambar yang dibutuhkan untuk flim yang kita buat. jadi saat merekam kita tidak akan membuang pita kaset dengan gambar yang tidak bermanfaat untuk film kita. Sedangkan shooting schedule adalah mencatat atau merencanakan terlebih dahulu jadwal shooting yang akan kita lakukan dalam pembuatan film.

Kelima, editing script. Langkah kelima ini sangat penting dalam pembuatan film. Biasa orang menyebutnya dengan pasca produksi dan ada juga yang bilang film ini terjadinya di meja editor. Dalam melakukan pengeditan kita harus menyiapkan tiga hal adalah menbuat transkip wawancara, membuat logging gambar, dan membuat editing script. Dalam membuat transkipsi wawancara kita harus menuliskan secara mendetail dan terperinci data wawancara kita dengan subjek dengan jelas.

Membuat logging gambar ini maksudnya, membuat daftar gambar dari kaset hasil shuuting dengan detail, mencatat team code-nya serta di kaset berapa gambar itu ada. Terakhir ini merupakan tugas filmmaker yang membutuhkan kesabaran karena membuat editing scrip ini kita harus mempreview kembali hasil rekaman kita tadi ditelevisi supaya dapat melihat hasil gambar yang kita ambil tadi dengan jelas. Dengan begitu kita akan mebuat sebuah gabungan dari Outline atau cerita rekaan menjadi sebuah kenyataan yang dapat menjadi petunjuk bagi editor.
















14 langkah membuat film sendiri

Akhir-akhir ini, banyak yang memprotes para produsen sinetron Indonesia yang dianggap telah kehilangan daya kreatif sehingga akhirnya menyadur film yang diproduksi orang luar. Tapi, sebenarnya, bagaimana sih cara membuat film itu? Posting ini bukan sebuah pembelaan, dan bukan pula sebuah hujatan baru. Hanya ingin menunjukkan… Begini lho, caranya membuat film. Hitung-hitung, sebagai materi tambahan buat anak-anak saya di sekolah…

Pada dasarnya, membuat film itu dapat dibagi ke dalam 14 tahapan. Apa saja?

1. IDE

Idealnya, IDE ini harus unik dan original. Tapi, memutuskan untuk menyadur sebuah karya orang lain itu juga termasuk sebuah IDE lho… Untuk mencari IDE, banyak cara yang bisa dilakukan. Melakukan pengamatan terus-menerus, jalan-jalan ke tempat yang aneh dan belum pernah didatangi manusia, nangkring di pohon asem di pinggir jalan sambil mengamati kendaraan yang lalu lalang, atau bahkan duduk santai di sebuah food court di suatu plaza atau mall. Melamun sendirian di dalam kamar juga bisa mendatangkan ide, kok…

2. Sasaran

Setelah mendapatkan IDE, tentukan sasaran dari film yang akan dibuat. Koleksi pribadi? Murid SMU? Komunitas S&M? Para Otaku? Para Blogger? Siapa yang akan menonton film itu nantinya? Itu juga harus ditentukan dengan jelas di awal. Jangan sampai terjadi, film tersebut ditujukan untuk anak SMU tapi karena tidak disosialisasikan dengan jelas, akhirnya dipenuhi adegan berantem penuh darah ala 300

3. Tujuan

IDE dan Sasaran sudah ditetapkan. Yang harus dipastikan selanjutnya adalah tujuan pembuatan film. Ingin menggugah nasionalisme seperti Naga Bonar? Ingin menyampaikan pesan terakhir sebelum nge-bom? Ingin mendapatkan kepuasan pribadi seperti pembuatan film Passion of the Christ? Apa?

4. Pokok Materi

Berikutnya adalah menyusun pokok materi. Apa sih pesan yang ingin disampaikan? Ungkapan cinta? Sekedar pesan mengingatkan bahaya merokok?

5. Sinopsis

Sinopsis adalah ringkasan yang menggambarkan cerita secara garis besar. Semacam ide awal gitu loh. Dari sinopsis ini, nantinya bisa dikembangkan menjadi cerita yang lebih detil.

6. Treatment

Tahapan ini adalah penggambaran adegan-adegan yang nantinya akan muncul dalam cerita. Tidak mendetil. Contoh treatment itu seperti ini…

Ada seorang perokok yang sedang merokok dengan santainya. Kemudian tiba-tiba dia batuk-batuk dengan hebat dan agak lama. Sebelum beranjak pergi, orang itu membuang rokoknya sembarangan. Tiba-tiba muncul api…

7. Naskah

Naskah adalah bentuk mendetil dari cerita. Dilengkapi dengan berbagai penjelasan yang mendukung cerita (seting environment, background music, ekspresi, semuanya…). Contoh naskah itu, seperti ini…

FS. Ali mengayuh becak. Ais duduk merenung, tidak mempedulikan Ali yang bolak-balik menatapnya.

Ali : Dak usah dipikir lah, Mbak…

Ais : (kaget) Heh? Apa, Bang?

8. Pengkajian

Pengkajian disini, adalah yang dilakukan oleh seorang ahli isi (content) atau ahli media. Yang dikaji, adalah apakah naskahnya sudah sesuai dengan tujuan semula? Dan hal-hal yang mirip seperti itu…

9. Produksi Prototipe

Proses ini dibagi jadi 3 sub-tahap, yaitu pra-produksi (penjabaran naskah, casting pemain, pengumpulan perlengkapan, penentuan dan pembuatan set, penentuan shot yang baik, pembuatan story board, pembuatan rancangan anggaran, serta penyusunan kerabat kerja), produksi (pengambilan gambar sesuai dengan naskah dan improvisasi sutradara), purna-produksi (intinya adalah editing).

10. Uji coba

Uji coba ini dilakukan dengan memutar prototipe di hadapan sekelompok kecil orang. Kalau produsen film besar, biasanya melakukan ini di hadapan para kritikus. Tujuannya adalah untuk mengetahui respon dari calon audiens.

11. Revisi

Setelah ada respon, maka dilakukan perubahan jika diperlukan. Karena itu lah, banyak film yang memiliki deleted scenes. Itu diakibatkan proses uji coba dan revisi ini.

12. Preview

Preview itu adalah pemutaran perdana, di hadapan para ahli isi, ahli media, sutradara, produser, penulis naskah, editor, dan semua kru yang terlibat dalam produksi. Tujuan dari preview ini adalah untuk memastikan apakah semuanya berjalan lancar sesuai rencana atau ada penyimpangan. Bisa dikatakan, bahwa preview ini adalah proses pemeriksaan terakhir sebelum sebuah film diluncurkan secara resmi.

13. Pembuatan Bahan Penyerta

Bahan Penyerta itu adalah poster iklan, trailer, teaser, buku manual (jika film yang dibuat adalah sebuah film tutorial), dan lain sebagainya yang mungkin dibutuhkan untuk mensukseskan film ini.

14. Penggandaan

Tahap terakhir adalah penggandaan untuk arsip dan untuk didistribusikan oleh para Joni (ini terjadi pada jaman dulu kala, waktu format film digital masih ada di angan-angan).

Nah, demikian lah proses produksi sebuah film. Dari awal sampai akhir, siap untuk didistribusikan. Jadi, apa lagi yang ditunggu? Mari kita produksi film-film berkualitas agar tidak dikatakan bahwa sineas Indonesia telah kehilangan kreatifitas dan tidak bisa memproduksi karya orisinil lagi. SEMANGAT!!!

ramadhan

ramadhan adalah bulan dan hari yang penuh cobaan.bulan ramadhan adalah pembelajaran atau latihan untuk hari dan bulan2 biasa selain buln ramadhan.beljar dan berlatih menahan nafsu duniawi dr segala sesuatu yang akan membinasakan iman kita.yang sesungguhnya adalah hari2 yang seperti biasanya justru kita harus bisa lebih meningkatkan keimanan kita terhadap sang pencipta di saat hari2 dan bulan2 biasa.