Rabu, 19 November 2008

pengertian bahasa jurnalistik

Bahasa adalah sejarah/peluru
komunikasi massa adalah komunikasi tertinggi/komunikasi melalui media massa

Bahasa Jurnalis :
:: Sederhana
:: Padat
:: Hemat
:: Singkat
:: Umum

Penulisan Gabungan Kata

Penulisan gabungan kata istilah khusus
Gabungan kata istilah khusus yang harus ditulis dengan tanda hubung
Contoh :
anak-istri saya
ibu-bapak kami

Penulisan gabungan kata serangkai
Contoh :
1. Olahraga
2. Kacamata ( mesti digabung ) sebab sebagai contoh “kacamata”
3. saputangan bila ditulis kaca-mata, nanti disangkanya matanya
4. sekalipun memiliki kaca

5. sapu lidi (penulisan dipisah) sebab pada kata sapu, terdapat nama sapu injuk juga selain sapu lidi

Penulisan Partikel

Yaitu pada sebuah kata yang tidak memiliki makna, namun bila menempel pada kata lain, maka akan menjadi bermakna atau memiliki arti.
Contoh :
* kah (diberi kata) ada Y adakah?
Menjadi
* lah (diberi kata) baca Y bacalah!
Menjadi

a. Penulisan partikel pun
* Partikel pun yang harus ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Contoh :
apa pun
kapan pun
di mana pun
sepuluh kali pun
* Partikel pun yang harus ditulis menyatu dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh :
adapun
andaipun
ataupun
bagaimanapun biarpun meskipun
walaupun dll.

b. Penulisan partikel per
Contoh :
satu per satu
Rp 7.500 per helai

Perbedaan Penulisan Akronim dan Singkatan

SINGKATAN
yaitu tersusun dari hufuf-huruf awal
Contoh :
TNI singkatan dari Tentara Negara Indonesia
KB singkatan dari Kampungan Banget

AKRONIM
Yaitu singkatan yang disusun dari penggalan kata, baik awal, tengah atau akhir kata
Contoh :
Miras singkatan dari Minuman keras
Mirdog singkatan dari Mie campur endog

EYD( Ejaan Yang Disempurnakan) adalah pedoman baku dalam bahasa indonesia. dalam penulisan pun harus memakai EYD.

Penulisan Huruf kapital :

  1. jabatan tidak di ikuti nama orang. bila di ikuti nama orang huruf pertama besar,bila tidak nama orang atau tempat maka hurup pertama kecil.

  2. huruf pertama nama bangsa; seperti Indonsia,England dst.

  3. Nama geografi sebagai nama jenis.

  4. setiap unsur bentuk ulang sempurna.

  5. penulisan kata depan dan kata sambung.

penulisan huruf miring :

  1. penulisan nama buku,

  2. penulisan penegasan kata( bahasa asing,bahasa daerah)

  3. penulisan kata ilmiah.

penulisan kata turunan :

  1. Gabungan kata dapat awalan,akhiran. seperti Bertepuk tangan, dilipatgandakan.

untuk penulisan gabungan kata di pakai untuk gabungan kata istilah khusus seperti kata orangtua penulisanya harus di gabung.

Nopember 8, 2008
Kategori: bahasa jurnalistik . Yang berkaitan: Add new tag, EYD, Huruf kapital, Miring, turunan . Penulis: cintabunderan . Komentar: Tidak ada Komentar

sepuluh Pedoman Bahasa Jurnalistik :

1. Wartawan hendaknya secara konsekuen menaati EYD ( Ejaan Yang Di sempurnakan),kenapa hendaknya,untuk memaklumi kesalahan wartawan itu sendiri yang di sebabkan oleh deadline.style book adalah pedoman gaya penulisan dari setiap media

2. Wartawan hendaknya membatasi diri dalam singkatan & akronim,minimal menyebutkan sekali arti dari akronim atau singkatan.
3. Wartawan hendaknya tidak menghilangkan imbuhan, bentuk awal atau prefiks,terkecuali untuk penulisan judul. contoh : Bus Hantam Kereta api,tapi dalam isi berita di tulis bus menghantam kereta api.

4. Hendaknya menulis dengan kalimat-kalimat pendek,tapi tetap harus logis dan lengkap.
contoh :
Di dalam film ini akan mengisahkan sisi gelap dan hal-hal yang menyentuh (kalimat yang
tidak logis)
seharusnya :
Film ini mengisahkan sisi gelap dan hal-hal yang menyentuh

5. Hendaknya menjauhkan diri dari ungkapan klise
daftar kata-kata yang “haram” digunakan oleh wartawan :
.: Sementara itu
.: Dapat ditambahkan
.: Perlu diketahui
.: Dalam rangka

6. Hendaknya menghilangkan kata mubazir (apabila di ikuti dengan keterangan waktu)
seperti:
.: Adalah
.: Telah
.: Untuk
.: Dari
.: Bahwa

7. Hendaknya mendisiplinkan pikiran agar tidak campur antara pasif dengan aktif.bila kalimat pertama aktif kalimat berikutnya harus aktif,harus di ingat hindari kalimat pasif.

8. Menghindari kata-kata asing dan istilah-istilah yang terlalu teknis ilmiah,meskipun menggunakan istilah asing harus di jelaskan.

9. wartawan Hendaknya menaati kaidah tata bahasa

10.Wartawan Hendaknya sadar bahwa jurnalistik spesifik dan komunikatif.

Posisi bahasa jurnalistik

Dalam terminologi sosial,posisi dapat di artikan status. posisi bahasa jurnalistik sangat strategis,dan sangat berkaitan dengan peran.

posisi bahasa jurnalistik :

  1. sebagai alat komunikasi media.

  2. sebagai lab bahasa bagi masyarakat.maksudnya untuk menjadi trensetter di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari,seperti ungkapan “tak” yang berasal dari kata tidak,”takkan” asal kata dari tidak akan. namun masyarakat sendiri tidak menentang karena pengaruh media yang sangat besar.

  3. sub sistem dari bahasa indonesia. tetap harus mengacu dan merujuk pada bahasa indonesia tapi ada pengecualian,seperti dalam judul boleh pakai kata dasar, contoh “Persib bantai Persija” kata bantai asal dari kata membantai.

Tidak ada komentar: